Selasa, 26 November 2024

RANGKUMAN MATERI UAS SENI BUDAYA KELAS X_GANJIL_2024-2025

 





WAWASAN SENI RUPA
Oleh : Subti, S. Pd




 Unsur- unsur seni rupa

Dalam penciptaan sebuah karya seni rupa baik itu dua dimensi maupun tiga dimensi terbentuk oleh beberapa unsur fisik antara lain :

a.    Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,  texture,  dan lainnya. Pengertian lain dari garis adalah kumpulan titik yang berkesinambungan. Berikut ini beberapa jenis garis dan sugestinya :





 Dari beberapa jenis garis di atas, sumber dari semua garis tersebut adalah garis lurus dan garis lengkung.

 

b.    Bidang

Ruang/bidang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang. Bidang biasanya sangat identik dengan perwujudan yang pipih dan kesannya dua dimensi.

 

c.    Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya. Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran. Sedangkan bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder. Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri seperti : 

§  Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.

§  Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.

§  Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

§  Bentuk figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.

§  Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan  atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan. Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.

§  Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis. Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain. Bentuk abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.

 

d.    Warna

Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :

§  Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.

§  Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer dengan perbandingan yang sama (1 :1). Contoh percampuran warna kuning dengan biru menghasilkan warna hijau, merah dengan kuning menjadi orange/jingga dan merah dengan biru menjadi ungu.

§  Warna Tertier/ intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Contoh warna kuning dicampur hijau akan menjadi hijau kekuningan ,hijau-biru menjadi hijau kebiruan, biru-ungu menjadi ungu kebiruan, merah-ungu menjadi ungu kemerahan, merah-jingga/orange menjadi orange kemerahan, dan kuning-orange/jingga menjadi orange kekuningan (sunrise).



Sifat warna
Sifat warna  dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :  hue, value, dan intensity. 

§  Hue
Hue adalah istilah  yang digunakan untuk menunjukkan nama dari
suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.

§  Value
Value  adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan menambah hitam.  Value  yang berada dipertengahan disebut  middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut  low value. Value  yang lebih terang dari warna normal disebut  tint  dan yang lebih gelap disebut  shade. Close  value adalah  value  yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.

§  Intensity
Intensity  atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut. 

 

Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe yaitu :

§  Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.

§  Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.

§  Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.

 

Makna Warna

Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

§  Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.

§  Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.

§  Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.

§  Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.

§  Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.

§  Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.

§  Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.

§  Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.

§  Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.

§  Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.

§  Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.

Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
Bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta  kuning, di Sulawesi  putih, di Sumatera  merah, dan sebagainya. Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau berani.

 

e.    Tekstur

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut :

§  Tekstur nyata
Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.

§  Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif. Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besi yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong

 

f.     Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

 

g.    Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

 

h.    Gelap terang

Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya. Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada

4.      Prinsip-prinsip dalam seni rupa/Desain

Unsur non fisik merupakan unsur yang menjadi prinsip penciptaan karya seni rupa, baik itu dua dimensi maupun tiga dimensi. Berikut ini beberapa unsure nonfisik atau prinsip-prinsip dalam penciptaan karya seni rupa antara lain :

a.    Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

b.    Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

c.    Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

d.    Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis atau dinamis.

e.    Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

f.     Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.

g.    Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

h.    Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.


 

E.     Mengenal bahan dan teknik dalam pembuatan karya dua dimensi.

1.      Teknik berkarya seni rupa 2 dimensi

Beberapa macam teknik dalam membuat karya dua dimensi diantaranya:

a.      Teknik gambar

Perlu kita ketahui terdapat banyak macam cara untuk menggambar seperti teknik menggambar bentuk, model, wajah, ilustrasi, sketsa, dengan pensil, ragam hias, 3d, prespektif, anime, flora, pemandangan, karikatur, manusia, pointilis, arsir dan masih banyak cara yang lain. Teknik menggambar adalah sebuah cara untuk mempermudah dalam proses menciptakan sebuah gambar, sehingga dengan adanya teknik-teknik menggambar tersebut dapat membuat pekerjaan seseorang untuk menggambar akan sangat terbantu dan akan lebih cepat selesai

Berikut adalah macam-macam teknik menggambar beserta contohnya lengkap dengan langkah-langkahnya dalam menggambar.

 

Ø  Teknik Menggambar Arsir

Apa yang dimaksud dengan teknik arsir? Teknik menggambar arsir adalah teknik dasar dalam menggambar menggunakan pensil. Teknik ini merupakan suatu metode dalam menggambar yang lebih menekankan pada kekuatan (ketebalan) garis. Kekuatan garis tersebut dapat diciptakan menggunakan pensil, spidol, tinta atau alat gambar lainnya yang dapat menghasilkan garis berulang untuk membuat perbedaan pada kekuatan garis sehingga terciptalah kesan gelap terang, gradasi atau kesan dimensi pada gambar.


 

 

Ø  Teknik Menggambar Linier

Tahukah kamu apa itu teknik linear? Teknik Menggambar bentuk linier adalah suatu macam metode atau cara menggambar objek gambar dengan menggunakan media garis sebagai unsur paling utama yang sangat menentukan, meskipun itu garis yang lurus maupun lengkung.

Berikut adalah contoh gambar yang menggunakan teknik linier.


 

 

 


Ø  Teknik Menggambar Blok

Apakah yang dimaksud dengan teknik blok? Teknik gambar blok adalah suatu teknik atau cara menggambar untuk menciptakan sebuah gambar dengan cara menutup seluruh objek gambar dengan satu warna, sehingga terlihat wujud globalnya atau disebut dengan siluet.

 

Berikut contoh gambar yang menggunakan teknik blok.


 

 


 


Ø  Teknik Menggambar Perspektif

Apa yang dimaksud dengan gambar perspektif? Teknik gambar perspektif adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk tujuan benda yang digambar terlihat dengan wajar sesuai dengan pandangan mata kita. Biasanya menggunakan peletakan garis horizon, letak benda dan jumlah titik hilang. Hasil dari teknik ini akan menghasilkan gambar 3 dimensi yang sesuai dengan pandangan mata.

 

Berikut contoh gambar dengan menggunakan teknik menggambar prespektif.


 

 

 

 


Ø  Teknik Menggambar Dussel

Apa yang dimaksud dengan teknik dussel? Teknik gambar dussel adalah suatu cara atau metode menggambar bentuk suatu objek dengan menggunakan pensil untuk menggambar dengan cara digoreskan dalam posisi miring atau roboh untuk menentukan gelap terang pada objek gambar. Berikut adalah contoh gambar yang menggunakan teknik menggambar dussel.


 


 

 


Ø  Teknik Menggambar Teknik Pointilis

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik pointilis? Teknik menggambar pointilis adalah teknik atau cara menggambar dengan titik-titik untuk menentukan gelap terangnya pada objek suatu gambar bisa memakai alat seperti pensil atau pena.

Berikut adalah contoh gambar dengan menggunakan teknik pointilis.


 


 

.

 

b.      Teknik lukis

Dalam berkarya seni lukis, terdapat dua teknik lukis yaitu teknik Opaque dan teknik Aquarel. Teknik Opaque atau teknik plakat merupakan teknik yang menggunakan sapuan dan paduan warna yang tebal atau menutup latar belakang obyeknya. Teknik Aquarel atau teknik transparan merupakan teknik yang digunakan baik dalam menggambar maupun melukis dengan sapuan dan paduan warna yang tipis, transparan, dan tembus pandang.

 




c.       Teknik cetak/grafis

Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang sangat tinggi dalam seni grafis. Sebuah media ekspresi dan visualiasasi gagasan yang memiliki nilai nilai seni yang sangat indah. Pada dasar pengertian nya, teknik mencetak pada seni grafis ini memiliki arti yang sederhana yaitu sebuah teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas. Teknik cetak seni rupa biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain.


 


  


d.      Teknik kolase

 kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Secara umum, pengertian kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya. 


 

 


  

  

e.       Teknik fotografi

Fotografi adalah suatu proses yang menghasilkan gambar atau foto suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut.


 

 


 

   

f.        Teknik media campuran (mixed media)

Pengertian teknik media campuran adalah karya seni yang dibuat dengan merubah bentuk benda yang terbuat dari satu jenis bahan dengan cara dipadukan dengan bahan-bahan yang berbeda, seperti bahan kolase dipadukan dengan teknik lukis dan lainnya.


 

 


 

   

g.      Teknik ragam hias

Ragam hias adalah visualisasi dalam karya kerajinan atau seni yang bertujuan untuk menghias. Ragam hias bisa juga disebut dengan ornamen. Kata ornamen berasal dari bahasa Yunani 'ornare' yang artinya hiasan atau menghias.



 

 

 

 

 

 

 

 

 



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI UAS_12. SOSIAL &HUMANIORA_SENI BUDAYA_GJL.25-26

  UNDUH MATERI