Rabu, 20 September 2023

RANGKUMAN MATERI MID SEMESTER KELAS XI_SENI BUDAYA_ITR & IKL_2023-2024

 


BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK SEBAGAI BAHAN MATERI UJIAN MID SEMESTER GANJIL SENI BUDAYA KELAS XI TERAPAN DAN IKL_T.P. 2023-2024

Menciptakan Karya Seni Rupa yang Berdampak Bagi Lingkungan Sekitar

 

A.     Permasalahan lingkungan dan sosial di sekolah

Peserta didik tentu menjumpai atau bahkan mengalami permasalahan selama berada di sekolah . Permasalahan yang dijumpai atau dialami tersebut mungkin tidak diabaikan karena dianggap biasa, tidak berdampak langsung pada dirinya, atau karena sudah dianggap perilaku umum yang biasa. Setidaknya terdapat dua masalah umum di lingkungan sekolah, yaitu masalah lingkungan hidup dan masalah sosial.

Masalah lingkungan hidup misalnya:

Ø  Sampah yang bercecer.

Ø  Tanaman hias yang rusak.

Ø  Kebisingan yang mengganggu konsentrasi.

Ø  Kepengapan ruangan, dan lain lain.

Masalah sosial, misalnya:

Ø  Perundungan (bullying) dalam bentuk perkataan atau perbuatan.

Ø  Intoleransi antar peserta didik.

Ø  Membolos sekolah, dan lain lain.

Permasalahan yang ada di lingkungan sekolah tersebut perlu untuk diatasi atau diselesaikan. Dapatkah kita berpatisipasi mengatasi masalah tersebut dengan bentuk yang kreatif melalui seni rupa? Bagimana caranya?

1.                 1.    Cara Mengurai Masalah

Seperti telah diurakan pada materi terdahulu, masalah adalah keadaan yang tidak sesuai dengan norma, ketentuan, dan aturan yang disepakati. Untuk melihat ada tidaknya masalah adalah melihat ada tidaknya dampak atau akibat. Misalnya, kita melihat ada salah seorang teman kita menjadi tidak berani untuk bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas. “tidak berani bertanya” adalah dampak atau akibat dari sesuatu. Setelah ditanya, ternyata teman anda itu ketika bertanya selalu ditertawakan oleh yang lain. Dalam kalimat sederhana kita bisa menuliskan seperti berikut:

Dampak yang terlihat : malu bertanya.

Penyebabnya : ditertawakan temannya (di-bully).

Secara umum, permasalahan yang ada di lingkungan sekolah dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu masalah lingkungan fisik dan masalah sosial.

Masalah lingkungan fisik adalah masalah yang berhungan dengan benda, alam, dan keruangan (space). Sedangkan masalah sosial adalah masalah yang berhubungan dengan kebiasaan, perilaku, dan hubungan antar manusia.

Bagaimana cara menguraikan sebuah masalah?

a.         Tentukan masalahnya apakah masalah lingkungan atau masalah sosial.

b.         Sebutkan dampak yang teramati.

c.         Lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan terhadap dampak tersebut, dengan metode 5 W - 1 H (what, where, when, who, why, dan how).

d.         Buat alternatif jawaban dari pertanyaan tersebut.

  

2.                   2. Explorasi Pemecahan Masalah Teknik Peta Konsep (Mind Map)

Teknik mind map membantu kita untuk menggambarkan suatu permasalahan. Terdapat empat model mind map, yaitu:

a.         Pohon Jaringan (Network Tree).

Model Pohon Jaringan cocok digunakan untuk menggambarkan (menvisualisasi kan) hubungan sebab – akibat.


 

Gambar  Model Network Tree

b.      Rantai Kejadian (event chain).

Model ini cocok utuk menggambarkan urutan kejadian.


 

 

c.       Model siklus (cycle concept map).

Model ini cocok untuk menggambarkan rangkaian kejadian yang berulang.



 

d.      Model Jaring Laba Laba (spider concept map)

Model ini cocok untuk proses mengembangkan gagasan atau menggambarkan curah pendapat.


 

 


3.                 3.  Teknik membuat mind map.

Pokok masalah yang sudah di rumuskan, kita sajikan dalam bentuk peta konsep. Sediakan kertas gambar ukuran minimal A3 (buku gambar besar), pesil berwarna atau spidol berwarna agar menarik.

Langkah langkah pembuatannya sebagai berikut:

a.      Tuliskan pokok masalah di tengah kertas, sebagai ide utama.

b.  Tuliskan beberapa ide yang berhubungan dengan ide utama. Untuk mempermudah dapat menggunaka kata penghubung, misalnya “terdiri atas”, “menggunakan”, disebabkan oleh” dan lain lain. Kemudian hubungkan dengan garis ide utama dengan ide sekunder.

c.  Tulis ide ketiga dari ide – ide sekunder, kemudian hubungkan dengan garis. Demikian selanjutnya sampai ide yang ingin ditulis selesai.

d.   Pewarnaan dapat digunakan pada kelompok sejenis. Dapat pula dibubuhi gambar pada bagian yang dianggap perlu supaya menarik dan mudah diingat.

 

B.        Perancangan Karya Seni Rupa

1.      Eksplorasi gagasan karya

Sebuah karya merupakan hasil dari sebuah proses kreasi bertahap dari mulai munculnya kebutuhan, pengembangan gagasan alternatif karya, pemodelan, uji coba karya/produk, dan terahir dibuat karya finalnya. Didalam proses kreasi, seorang kreator akan melakukan eksplorasi gagasan, yaitu mengembangkan kemungkinan-kemungkinan atau alternative gagasan untuk berkarya. Agar menemukan berbagai kemungkinan, kita harus berpikiran terbuka, yaitu membiarkan gagasan-gagasan itu muncul. Membiarkan imajinasi anda “bermain” dengan leluasa dan gembira. Dalam proses ini hindarkan untuk melakukan kritik atau penilaian terhadap gagasan yang muncul, hindarkan perasaan “takut salah”, karena akan menjadi penghambat proses eksplorasi gagasan. Gunakan beberapa lembar kertas untuk membuat sketsa atau coretan tulisan selama proses eksplorasi berlangsung. Setelah kita menemukan beberapa alternatif gagasan berkarya. Kita memilih gagasan yg kita nilai paling bagus dan dapat diwujudkan menjadi karya. Beberapa pertanyaan dapat kita gunakan untuk membantu menentukan pilihan agar gagasan tersebut dapat diperkirakan cara mewujudkannya, misalnya:

v  Gagasan yang manakah menurut anda yang paling menarik atau paling bagus?

v  Bagaimana gagasan tersebut dapat diwujudkan menjadi karya?

v  Alat dan bahan apa saja yang harus disediakan untuk mewujudkannya?

v  Bagaimana cara mengerjakannya?

 

2.      Merancang Karya Persuasif

Salah satu cara agar karya memiliki dampak kepada lingkungan sekitar adalah merancang karya yang memiliki pesan persuasif. Pesan persuasif adalah pesan yang dapat mempengaruhi atau meyakinkan orang lain, yaitu karya yang dapat menggugah kesadaran, mengingatkan, meyakinkan atau menginspirasi perubahan perilaku warga sekolah. Beberapa cara untuk membuat karya dengan pesan persuasif:

a.        Ajakan untuk melakukan sesuatu sesuai yang kita kehendaki, contohnya: Mari kita mulai untuk datang tepat waktu, buanglah sampah pada tempatnya.

b.        Satir (sindiran halus), contohnya : orang bijak taat pajak, terima kasih anda tidak merokok disini, jangan sia-siakan masa mudamu Bersama narkoba.

c.         Pesan larangan atau ancaman, contohnya: dilarang menginjak rumput, membuang sampah ke sungai melanggar undang undang dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara.

d.        Menunjukkan dampak negatif dari masalah, contohnya: rokok membunuhmu, narkoba membawamu ke neraka.

e.        Mengalih fungsikan masalah menjadi hal positif yang berguna, contohnya: mengubah sampah menjadi kerajinan, mewarnai tempat kumuh menjadi lebih cerah.

Mengolah pesan persuasif dapat berupa pesan tersurat (seperti dalam bentuk kalimat) atau pesan tersirat yang membuat orang lain sadar, melalui karya seni rupa bisa dilakukan dalam bentuk karya dua dimensi atau tiga dimensi. Karya dua dimensi misalnya dalam bentuk poster, lukisan dan lain lain. Karya tiga dimensi misalnya dalam bentuk kerajinan atau benda fungsional dan lain lain.

 



Berdasarkan peta konsep yang sudah dibuat, tentukan salah satu konsep yang menurut anda paling menarik untuk dibuat karya dengan pesan persuasif.

 

3.      Membuat sketsa atau gambar kerja karya persuasif

Sebelum kita lebih jauh membahas pross dan tahapan dalam membuat sebuah karya persuasive yang orientasinya memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari, terlebih dahulu kita perlu memahami apa itu karya persuasive dan bagaimana hubungannya dengan dunia seni rupa.

Dalam keilmuan seni rupa, terdapat dua kelompok global dalam karya seni rupa yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.

Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua sisi saja, yaitu panjang dan lebar. Karya seni ini tidak memiliki sisi yang ketiga, yaitu ruang. Jenis Karya seni Rupa Dua Dimensi antara lain sebagai berikut :

a.      Gambar

Gambar merupakan salah satu jenis karya seni rupa dua dimensi yang identic dengan pembuatannya dengan menggunakan media pensil, pena, dan sejenisnya. Dalam perkembangannya, karya seni rupa dua dimensi yang berupa gambar berkembang dalam wujud lukisan, yang kemudian berdiri sendiri dengan beragam gaya dan alirannya.

Contoh karya seni rupa berupa gambar dan lukisan.

 





b.      Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indra penglihatan. Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya. Desain komunikasi visual adalah sebuah bidang yang sangat penting dalam dunia desain grafis dan komunikasi. Ini melibatkan penggunaan elemen-elemen visual, seperti gambar, teks, warna, dan grafik, untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens dengan cara yang efektif dan menarik. Berikut ini beberapa ulasan tentang desain komunikasi visual:

1.      Kekuatan Visual: Desain komunikasi visual memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan membujuk audiens dengan cara yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Ini dapat memicu emosi, menciptakan identitas merek yang kuat, dan bahkan memengaruhi perilaku konsumen.

2.      Estetika dan Kreativitas: Salah satu aspek yang paling menarik dari desain komunikasi visual adalah kreativitas yang tak terbatas. Desainer memiliki kebebasan untuk menggabungkan elemen-elemen visual dengan cara yang inovatif dan menarik.

3.      Kesesuaian dengan Tujuan: Desain komunikasi visual harus selalu relevan dengan tujuan komunikasinya. Apakah itu untuk mempromosikan produk, menyampaikan informasi, atau menyuarakan pesan sosial, desain harus dibuat dengan tujuan tersebut sebagai prioritas utama.

4.      Konsistensi Merek: Dalam konteks bisnis, desain komunikasi visual yang konsisten adalah kunci untuk membangun merek yang kuat. Logo, warna, tipografi, dan elemen desain lainnya harus konsisten di semua materi komunikasi untuk menciptakan identitas merek yang mudah dikenali.

5.      Desain Responsif: Di era digital, desain komunikasi visual harus responsif dan sesuai dengan berbagai platform, termasuk situs web, media sosial, dan perangkat seluler. Ini penting agar pesan dapat diakses oleh berbagai audiens di berbagai perangkat.

6.      Penekanan pada Keterbacaan: Dalam desain komunikasi visual, keterbacaan sangat penting. Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami, dan teks harus ditempatkan dengan cermat untuk memastikan pesan dapat dibaca dengan jelas.

7.      Penggunaan Warna yang Bijak: Warna memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi suasana hati dan persepsi. Desainer harus memilih palet warna dengan bijak sesuai dengan tujuan komunikasi, target audiens, dan merek.

8.      Desain Inklusif: Desain komunikasi visual juga harus inklusif dan mempertimbangkan kebutuhan audiens yang beragam. Ini termasuk mempertimbangkan aksesibilitas untuk individu dengan disabilitas.

9.      Penggunaan Teknologi: Teknologi terus berkembang dan mengubah cara desain komunikasi visual dibuat dan dikonsumsi. Desainer harus tetap terupdate tentang perkembangan teknologi terbaru dan memanfaatkannya dengan bijak dalam karya mereka.

10.  Pentingnya Penelitian: Sebelum membuat desain, penelitian adalah langkah yang penting. Ini termasuk memahami audiens, pesan yang ingin disampaikan, dan konteks komunikasi.

Secara keseluruhan, desain komunikasi visual adalah alat yang kuat dalam menyampaikan pesan dan memengaruhi audiens. Dengan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip desain dan perhatian terhadap detail, desainer dapat menciptakan karya yang memukau dan efektif dalam mencapai tujuan komunikasi.

 

 

Jenis dan contoh karya Desain Komunikasi Visual

v  Poster

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


v  Baliho


v  Spanduk

                    v  Stiker

v  Brosur


 

 


Dari ulasan materi di atas, peserta didik akan difokuskan pada pemilihan Poster sebagai produk karya seni rupa yang berdampak untuk dipraktekkan di kelas secara berkelompok.

 

FOKUS MATERI PRAKTIKUM

 

Apa itu Karya Seni yang Berdampak?

Karya seni yang berdampak merupakan karya yang memiliki pengaruh untuk merubah pengetahuan, kesadaran, dan juga perilaku lingkungan dari kurang baik menjadi baik. Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan karya seni rupa yang berdampak.

1.         Menemukan isu/masalah yang aktual di lingkungan

2.         Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk memahami masalah tersebut.

3.         Mengidentifikasi masalah menggunakan teknik peta konsep (mind mapping).

4.         Mendokumentasikan isu/masalah

5.         Membuat karya seni berdasarkanisu/masalah beserta solusinya

 

Contoh karya seni rupa yang berdampak

Pada contoh berikut, akan didominasi oleh karya seni rupa berupa poster. Terkait dengan poster akan kita bahas pada materi berikutnya, namun contoh-contoh dari karya seni rupa yang berdampak dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.





 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

Subarnas, Bambang. (2021). Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XI.

   Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI UAS_12. SOSIAL &HUMANIORA_SENI BUDAYA_GJL.25-26

  UNDUH MATERI