Selasa, 17 September 2024

BAHAN BACAAN MATERI MID SEMESTER (TES FORMATIF) SENI BUDAYA_KLS. XI_FASE F._24-25

 RANGKUMAN MATERI

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK MATERI MID SEMESTER

(TES FORMATIF) SENI BUDAYA_KLS. XI_FASE F._24-25


UNDUH MATERI


RANGKUMAN BAHAN BACAAN  PESERTA DIDIK

SENI RUPA FASE F_SEMESTER GANJIL_KELAS XI

TAHUN PELAJARAN 2024-2025

 


MENCIPTAKAN KREASI KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Oleh : Subti, S. Pd


A.    Deskripsi

Salah satu kelompok atau cabang seni rupa yaitu cabang/kelompok seni rupa menurut dimensinya, dimana pada kelompok ini, seni rupa dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Pada pembahasan materi ini, seni rupa dua dimensi akan menjadi topik utama. Seni rupa dua dimensi merupakan Karya seni rupa berupa bidang datar yang hanya memiliki panjang dan lebar serta hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan), seperti : lukisan, relief, gambar, grafis dll. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu, Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang

 B.     Unsur dan prinsip berkarya seni rupa 2 dimensi

Dalam penciptaan karya seni rupa dua dimensi, terdapat beberapa unsur dan prinsip-prisip seni rupa dan Desain. Berikut unsur – unsur rupa dan prinsip Desain dalam penciptaan karya seni rupa:

1.      Unsur-unsur Seni Rupa

a.       Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,  texture,  dan lainnya. Pengertian lain dari garis adalah kumpulan titik yang berkesinambungan.

Berikut contoh Jenis-jenis Garis antara kain : Garis Vertikal, Horizontal, diagonal, lengkung, zigzag, kriskros, dll. Dari beberapa jenis garis di atas, sumber dari semua garis tersebut adalah garis lurus dan garis lengkung

 

b.      Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri seperti : 

§  Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.

§  Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.

§  Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

§  Bentuk figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.

§  Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan  atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan. Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.

§  Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis. Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain. Bentuk abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.

 

c.       Bidang/Ruang

Ruang/bidang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

d.      Warna

Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :

§  Warna primer, yaitu tiga warna pokok yakni merah, biru, dan kuning.

§  Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer dengan perbandingan yang sama (1 :1). Contoh percampuran warna kuning dengan biru menghasilkan warna hijau, merah dengan kuning menjadi orange/jingga dan merah dengan biru menjadi ungu.

§  Warna Tertier/ intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Contoh warna kuning dicampur hijau akan menjadi hijau kekuningan ,hijau-biru menjadi hijau kebiruan, biru-ungu menjadi ungu kebiruan, merah-ungu menjadi ungu kemerahan, merah-jingga/orange menjadi orange kemerahan, dan kuning-orange/jingga menjadi orange kekuningan (sunrise).

Berikut contoh 12 warna standar yang tergabung dalam lingkaran warna.

 



 

  Makna Warna

Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

§  Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.

§  Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.

§  Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.

§  Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.

§  Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.

§  Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.

§  Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.

§  Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.

§  Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.

§  Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.

§  Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.

 

e.       Tekstur

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu.

 

f.        Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

 

g.      Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

 

2.      Prinsip-Prinsip Seni Rupa

a.       Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

 

b.      Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan

 

c.       Penekanan (kontras)

Penekanan/Kontras adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan. Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

 

d.      Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis atau dinamis.

 

e.       Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

 

f.        Keserasian

Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.

 

g.      Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar. Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
Keseimbangan Sentral (Terpusat)
Keseimbangan Diagonal
Keseimbangan Simetris
Keseimbangan Asimetris

 

h.      Aksentuasi

Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya, dan biasanya akan menjadi “center of interes”.

 

C.    Seni rupa 2 dimensi dalam wujud seni lukis

1.      Deskripsi seni lukis

Pengertian seni lukis ada bermacam-macam, menurut Soedarso Sp, melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi dengan tujuan mendapatkan kesan tertentu. Soedarso pun menambahkan bahwa karya seni erat kaitannya dengan pelibatan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara penuh.

Selain Soedarso Sp, pendapat yang lain dikutip dari W. Setya R dengan karyanya Aliran Seni Lukis Indonesia. Menurut W. Setya R, seni lukis adalah suatu aktivitas berekspresi dari pengalaman estetik manusia yang dituangkan dalam bidang dua dimensi dengan medium rupa seperti garis, warna, bidang, tekstur, cahaya, dan ruang.

Pada dasarnya, seni lukis adalah pengembangan dari menggambar. Namun, seni lukis memiliki corak atau gaya yang lebih rumit. Seni lukis menggunakan bahan dan teknik yang dapat membuatnya menjadi lebih beragam dari menggambar pada umumnya.

Berikut deskripsi seni lukis menurut beberapa tokoh lainnya.

Aristoteles, Seni Lukis adalah sesuatu yang baik juga menyenangkan

Galeria Fasya Art Studio, Seni Lukis adalah cabang atau bagian dari seni yang memanifestasikan dirinya dari lukisan itu sendiri yang menghasilkan karya 2D atau Dwi Matra

Harry Sulastianto, Seni Lukis adalah cabang seni murni dalam bentuk 2D dan lukisan, biasanya di atas kanvas didukung dengan cat akrilik atau cat minyak.

Herbert Read,  Seni Lukis adalah kegiatan yang memiliki kekuatan untuk membangkitkan perasaan atau jiwa atau memiliki efek spiritual pada tubuh.

Myers, Seni Lukis adalah mengekspresikan nilai-nilai intelektual, emosional, simbolik, agama, dan subyektif lainnya.

 

 

2.      Alat dan bahan berkarya seni lukis

Dalam penciptaan seni lukis, penggunaan alat dan bahan bahkan serta Teknik akan sangat mempengaruhi penciptaan karya seni lukis. Berikut beberapa alat dan bahan secara umum dalam penciptaan karya seni lukis:

a.       Alat

Ø  Pensil

Ø  Kuas

Ø  Palet

Ø  Kain lap

b.      Bahan

Ø  Kanvas

Ø  Cat Minyak

Ø  Minyak tanah/BBM lainnya

Dalam penciptaan karya seni lukis terbagi menjadi 2 type bahan antara lain:

v  Bahan jenis cat berbasis air (water base)

Jenis bahan ini merupakan jenis cat dicampur dengan air, dan memiliki kelebihan cepat kering, contohnya cat air, cat poster, pastel dll.

v  Bahan jenis cat berbasis minyak (oil base/oil colour)

Jenis bahan ini merupakan jenis cat dicampur dengan bahan sejenis minyak, sehingga cenderung lama kering, contohnya cat minyak (Oil Colour Acrilic, Maries, Greco dll)

 

c.       Teknik

Berbicara tentang teknik dalam melukis, ada banyak teknik yang dapat digunakan dalam melukis. Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam melukis antara lain adalah:

Ø  Teknik Aquarel

Teknik aquarel merupakan teknik yang digunakan baik dalam menggambar maupun melukis dengan sapuan dan paduan warna yang tipis, transparan, dan tembus pandang. Teknik ini biasanya menggunakan cat air.

Ø  Teknik Plakat

Teknik plakat merupakan teknik yang digunakan dalam melukis yang bertolak belakang dengan teknik aquarel, di mana teknik plakat menggunakan sapuan dan paduan warna yang tebal atau menutup latar belakang objeknya. Biasanya Teknik ini menggunakan bahan cat poster dan cat minyak.

 

 

Ø  Teknik Goresan Ekspresif

Teknik goresan ekspresif merupakan teknik dalam melukis yang terkesan bebas karena pembuatannya bisa menggunakan alat berupa jari, tangan, kuas, ataupun objek lain yang dianggap menarik oleh senimannya. Teknik ini banyak digunakan pada penggunaan cat minyak (oil colour).

Ø  Teknik Mozaik

Teknik mozaik atau timbul merupakan pembuatan karya seni rupa yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar menggunakan lem. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karena sifatnya yang dua dimensi dan masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya.


MATERI UAS_12. SOSIAL &HUMANIORA_SENI BUDAYA_GJL.25-26

  UNDUH MATERI