Kamis, 30 Mei 2024

BAHAN BACAAN SUMATIF AKHIR_PKWU KLS.X_SEM. GENAP_23-24

 

                                              
                                              RANGKUMANMATERI SUMATIF AKHIR

SEMESTER GENAP_T.P. 2023-2024

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SUB KERAJINAN


UNIT 3 : PRODUK AKSESORIS EKSTERIOR DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN LOKAL

 

MATERI PRODUK AKSESORIS EKSTERIOR RUMAH TANGGA

BERDASARKAN SUMBER DAYA LOKAL

PRODUK AKSESORIS EKSTERIOR BERDASARKAN SUMBER DAYA LOKAL

 

Pemanfaatan sumber daya alam lokal kerap ditemui dalam pembuatan produk kerajinan di Indonesia. Pemakaian sumber daya alam seperti tanah liat, bambu, kayu, daun pandan, rotan menghasilkan ciri khas yang dapat memberikan sentuhan unik pada produk kerajinan yang dibuat. Produk kerajinan dengan fungsi aksesoris rumah tangga saat ini seringkali mengangkat ciri khas Nusantara, baik dalam bentuk ragam hias maupun bahan dan teknik yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh produk kerajinan fungsi aksesoris eksterior yang memanfaatkan bahan alam yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

1. Gerabah tanah liat

Gambar 3.1 Pot tanaman dari tanah liat

Sumber gambar- Kemdikbud/Tina Kamihadi

Penggunaan tanah liat untuk membuat gerabah banyak ditemukan di seluruh pelosok Nusantara. Hal ini juga didukung oleh ketersediaan bahan yang mudah ditemukan di Indonesia. Perkembangan teknik dan model gerabah juga sangat dipengaruhi oleh budaya di masing-masing daerah. Gerabah dibuat dengan tujuan aneka fungsi, salah satunya untuk pot tanaman.

 

2. Aksesoris eksterior terbuat dari kayu

Gambar 3.2 Washtafel dari kayu dan batang pohon

Sumber gambar: Kemdikbud/Tina kamihadi

Kayu merupakan bahan alam yang banyak dimanfaatkan sebagai produk aksesoris eksterior rumah tangga. Karakteristiknya yang keras dan tahan cuaca menjadi alasan utama. Di taman sering ditemukan meja dan kursi dari bahan kayu. Pada gambar memperlihatkan Washtafel yang dibuat dari ukiran kayu dan diletakkan di atas batang pohon mati.

 

Produk Kerajinan Aksesoris Rumah Tangga Khas Nusa Tenggara Timur

Gambar 3.3 Sarung bantal kain tenun tradisional

Sumber gambar: Kemdikbud/Tina kamihadi/2022

Kerajinan tangan menenun telah dilakukan secara turun-temurun oleh kaum wanita di masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kain tenun ini dibuat dengan mengangkat motif tradisional daerah yang kaya dengan bentukbentuk geometris berwarna alam. Dewasa ini kain tenun tradisional wilayah Nusa Tenggara Timur kerap dimanfaatkan sebagai produk aksesoris rumah tangga (home decor). Contohnya sebagai sarung bantal yang dapat digunakan untuk mempercantik ruang dalam maupun luar rumah.

Gambar 3.4 Berbagai bentuk keranjang dari daun lontar

Sumber gambar: Kompas.com/Muhammad Irzal Adikurnia/2018

Pohon lontar adalah bahan yang banyak ditemukan di daerah Nusa Tenggara Timur. Pemanfaatan lontar saat ini telah dikembangkan menjadi berbagai produk kerajinan aksesoris rumah tangga, berupa keranjang dan kontainer yang memiliki nilai fungsi dan juga nilai ekonomis.

Gambar 3.5 Kerajinan bambu

Sumber gambar: fortuna.press/2021

Bambu merupakan bahan lokal yang cukup mudah ditemui di daerah Nusa Tenggara Timur. Karakteristik bambu yang lentur tetapi kuat dan tahan terhadap cuaca, menyebabkan tanaman ini ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan namun juga menjadi bahan pembuatan produk kerajinan aksesoris rumah tangga, seperti perabot rumah tangga, baik untuk di ruang interior maupun eksterior.

Gambar 3.6 Bangku teras yang terbuat dari kayu

Sumber gambar: Kemdikbud/Tina Kamihadi

Pemanfaatan kayu keras seperti kayu jati ataupun kayu pepohonan lainnya sebagai fungsi perabot rumah tangga saat ini berkembang luas di pulau Rote. Pada gambar terlihat contoh produk kerajinan lokal Pulau Rote berupa potongan batang pohon kelapa yang telah dihias dengan ukiran khas Pulau Rote. Produk kerajinan ini dimanfaatkan sebagai tempat duduk di teras (fungsi eksterior). Motif ukir yang khas memberikan sentuhan estetis yang bernilai jual tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UNIT 3 : PRODUK AKSESORIS EKSTERIOR DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN LOKAL

 

Materi Teknik Pembuatan Produk Kerajinan

Teknik Dasar Anyaman

Pemanfaatan teknik anyam telah dimanfaatkan secara luas dalam membuat produk kerajinan di Indonesia. Teknik ini seringkali digunakan secara tradisional untuk membuat bentuk pada bahan-bahan lokal tidak hanya pada material rotan, namun juga dapat diaplikasikan pada material bambu, daun lontar, plastik, tali, kawat, kertas, dan sebagainya. Teknik anyam banyak digunakan untuk membuat tikar,kontainer, lampu, keranjang, perlengkapan rumah tangga, serta hiasan dinding rumah. Berikut adalah teknik dasar anyaman yang dapat dipelajari oleh peserta didik.

1. Teknik Dasar Anyaman

Gambar 3.7 teknik dasar anyaman

Materi disarikan dari: 10 Teknik Dasar Anyaman Bagi pemula/:ilmuseni.com/Winsen/2016

Teknik anyam saat ini seringkali dimodifikasikan penggunaannya dengan teknik lain, seperti teknik kayu dan logam sehingga dapat menghasilkan produk kerajinan yang unik dan menarik. Berikut ini adalah contoh produk aksesoris interior berupa kontainer yang memanfaatkan teknik anyam dengan bahan serat alam dan tali.

Gambar 3.8 Berbagai produk kerajinan dengan teknik anyam

Sumber gambar;Kemdikbud/Dewi

 

Teknik Pembuatan Produk Pada Bambu

Teknik pembuatan produk kerajinan pada bambu selain dapat memanfaatkan teknik anyam, juga dapat memanfaatkan teknik berikut ini.

·      Teknik potong

Teknik membuat produk kerajinan dengan cara memotong bahan menjadi dua atau tiga bagian.

·      Teknik sambung

Teknik menyatukan dua bahan atau lebih menjadi satu. Pada bambu, penyambungan dapat memanfaatkan tali rami ataupun tali ijuk yang diikatkan pada bagian sambungan.

·      Teknik konstruksi

Teknik pembuatan produk dengan cara menyusun dan membentuk bambu sesuai model yang telah direncanakan.

Gambar 3.9 Berbagai produk lampu dari bambu

Sumber gambar: drsampah.com/Jambe9Tutorial/2019

Materi disarikan dari: Macam-macam Teknik untuk Membuat Kerajinan dari bambu/kumparan.com/2021

 

Teknik Pahat Pada Kayu

Fungsi teknik pahat adalah untuk menambahkan ornamen atau ukiran serta merapikan bentuk pada produk kerajinan bambu, kayu, batu, dan lain-lain. Teknik pahat pada kayu, sebaiknya diaplikasikan pada jenis kayu lunak, seperti kayu randu, kayu waru, keyu kemiri ataupun pada papan MDF (papan yang terbuat dari serpihan kayu yang diolah sehingga menjadi padat).

·      Teknik carving

Digunakan untuk memotong, mengukir ataupun memotong pada bagian datar kayu sehingga membentuk model yang diinginkan.

·      Teknik chip carving

Dimanfaatkan dalam pembuatan pahatan yang mendetail pada bidang datar kayu. Teknik ini menggunakan alat khusus yang sangat tajam yang dapat menghasilkan pahatan yang detail dan rumit seperti pada ukiran batik.

·      Teknik pembakaran kayu

Metode ini digunakan untuk memberikan efek hitam pada ukiran tahap akhir dengan membakar secara hati-hati sehingga hasil akhir ukiran terlihat alami.

·      Teknik mengerik/mengikis

Teknik ini paling sederhana untuk dilakukan dan cocok untuk pemula. Kayu dibentuk dengan mengikis perlahan menggunakan pisau pahat, sehingga pola ukiran terbentuk.

Gambar 3.10 Teknik Pahat Pada Kayu

Sumber Antara Foto/Dewi Fajriani/Rei/Mes/2014

Materi disarikan dari Teknik Pahat, Teknik Pembuatan Patung yang Menarik/Ajun Septa/adahobi.com

 

 

UNIT 3 : PRODUK AKSESORIS EKSTERIOR DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN LOKAL

 

MATERI DISPLAI/PENGEMASAN PRODUK

DISPLAI/PENGEMASAN PRODUK

 

Kemasan atau displai produk dibuat untuk mencapai beberapa tujuan seperti:

1. Memberikan perlindungan kepada produk kerajinan itu sendiri.

2. Menciptakan tampilan akhir produk yang profesional dan menarik sehingga mempermudah proses promosi produk.

Dalam merencanakan displai atau kemasan produk, perlu dipertimbangkan jenis produk kerajinan yang dibuat. Pada produk kerajinan dengan bahan yang ringkih, kemasan yang dibuat harus mampu melindungi produk kerajinan itu sendiri. Penjualan yang dilakukan secara daring atau melalui media sosial juga perlu memikirkan displai produk, dan photo produk yang menarik agar dapat menarik minat pembeli. Selain itu, pengemasan pada saat pengiriman juga harus dipikirkan untuk menghindari kerusakan produk saat sampai ke konsumen.

 

Peran Penting Logo

Pada saat membuat kemasan, keberadaan logo penting tidak hanya untuk memberikan informasi mengenai produk yang dijual, namun juga untuk menarik perhatian kostumer. Logo yang didesain menarik akan membantu menambah daya jual produk kerajinan yang dibuat.

Beberapa hal yang penting untuk diingat pada saat pembuatan logo:

1. Tetapkan tujuan logo yang akan dibuat.

2. Logo sebaiknya disesuaikan gaya dan warnanya dengan target pasar yang dituju.

3. Desain logo disesuaikan dengan konsep produk.

4. Logo hendaknya memiliki desain yang unik, sederhana, dan fleksibel.

5. Pembuatan logo mengikuti Perkembangan trend yang ada.

 

Contoh displai dan kemasan

Gambar 3.17 Displai produk kerajinan

Contoh Pengemasan Produk

Gambar 3.18 Contoh pengemasan produk.

 

 

MATERI PEMASARAN DAN STRATEGINYA, PEMASARAN DAN STRATEGINYA, STRATEGI PEMASARAN

 

Strategi pemasaran disesuaikan dengan kondisi yang berlaku di daerah masing-masing. Terdiri dari dua kemungkinan strategi pemasaran produk yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Pemasaran secara online

Pemasaran secara online dilakukan apabila tidak terdapat kegiatan bazar ataupun gerai toko untuk dijadikan sarana jual beli. Cara ini juga memungkinkan produk untuk menjangkau konsumen yang lebih luas sehingga banyak menjadi pilihan.

2. Pemasaran secara offline

Produk ditawarkan secara langsung melalui bazar atau di toko. Keuntungan jenis pemesaran secara offline adalah konsumen dapat melihat, mencoba, dan merasakan secara langsung sehingga tidak ada kekecewaan terhadap produk yang telah dibeli.

 

Pemasaran Secara Online

Dunia digital saat ini telah dikenal secara luas, bahkan telah sampai sudut-sudut pelosok di Indonesia. Menurut data, Indonesia adalah salah satu negara pengguna internet terbesar di dunia. Penggunaan internet tidak hanya sebagai alat kesenangan belaka, namun juga dapat dijadikan sebagai alternatif peluang usaha dengan memperkenalkan produk secara daring. Berikut beberapa pilihan cara untuk memperkenalkan produk secara daring.

1. Website atau blog sendiri

Memberikan kebebasan untuk memperkenalkan produk, mempresentasikan kualitas produk, memberikan cerita latar belakang produk, dan memasarkan produk.

2. Membuat toko daring

Toko daring seringkali digunakan sebagai media praktis untuk melakukan kegiatan jual beli. Di toko daring, foto produk dapat ditampilkan berikut spesifikasi harga, varian, dan keunggulan produk.

3. Pemanfaatan jejaring sosial

Jejaring sosial di saat ini telah dipakai oleh hampir setiap orang di dunia. Baik itu Facebook, Instagram, Pinterest, dan sebagainya telah aktif dimanfaatkan sebagai media untuk saling bersosialisasi dan bertukar cerita. Media sosial ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenal produk, berikut cerita ataupun konsep yang melatarbelakanginya. Bahkan media sosial sudah dianggap sebagai sarana penjualan yang efektif dan efisien.

4. Mengikuti platform jual beli

Pemanfaatan forum jual beli seperti Bukalapak, Tokopedia, Shoppe, dan lain-lain, juga dapat menjadi pilihan dalam mem perkenalkan produk. Platform ini memberikan pasar yang lebih luas karena jaringan yang telah tersebar di seluruh Indonesia.

Pemasaran Secara Langsung

Bazar sekolah di akhir tahun seringkali dijadikan ajang untuk memajang hasil produk peserta didik. Bagi kelas Prakarya Kerajinan, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada guru untuk melatih kemampuan wirausaha peserta didik dalam mempromosikan produk yang mereka buat.

Media pemasaran secara langsung bentuknya sangat beragam, Sebelumnya hendaknya peserta didik dapat memahami peran dan tujuan media pemasaran/promosi.

1. Peran media pemasaran/promosi

·       Sebagai sarana edukasi pelanggan.

·       Membentuk merek usaha untuk meningkatkan brand awareness.

·       Membangun loyalitas konsumen.

·       Menarik minat konsumen untuk membeli produk.

2. Tujuan media promosi

·       Meningkatkan volume produksi dan penjualan.

·       Menarik pembeli.

·       Menambah repeat order.

·       Meningkatkan daya tarik produk.

·       Memperoleh support dari pelanggan.

·       Membuka jaringan/networking.

 

Materi Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual

Cara Menghitung Biaya Produksi dan Harga Jual

1.      MENGHITUNG HPP (Harga Pokok Penjualan) atau BEP (Break Even Point)

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh seseorang selama proses pengelolaan pembuatan produk dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Contoh: Peserta didik memproduksi cermin dengan output barang jadi sebanyak satu sampai tiga variasi bentuk cermin (unit) untuk dijual. Berikut adalah contoh rincian biaya satuan produksi cermin :

Biaya pembelian bahan baku = Rp 50.000,00

Biaya tenaga = Rp 50.000,00

Biaya listrik = Rp 5.000,00

Biaya sewa peralatan = Rp 5.000,00

Kemasan = Rp 20.000,00

Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu produk cermin = Rp130.000,00 per unit.

Berdasarkan total pengeluaran tersebut, selanjutnya ditentukan biaya produksi untuk jumlah cermin yang diproduksi dengan cara mengalikan total biayanya dengan total jumlah produk.

Perhitungannya adalah Rp130.000,00 x 3 = Rp390.000,00

Jadi total biaya produksi yang menjadi HPP= Rp390.000,00

Total BEP yang didapat dari hasil perhitungan di atas dapat membantu menentukan harga jual produk.

2.        Menghitung Harga Jual

Bagaimana menghitung harga jual sehingga wirausaha sederhana yang kita rintis dapat memperoleh laba dan mengalami pertumbuhan? Kenaikan (markup) biasanya dihitung sebagai persentase dari biaya produk. Harga Jual = Harga Produk + (Harga Produk × % Markup)

Perhitungannya adalah Rp130.000,00 + (Rp130.000,00 × 20%) = Rp156.000,00.

Jadi, harga jual produk menjadi Rp156.000,00 per unit.

Terkait margin keuntungan dapat bervariasi tergantung kebijakan dari perusahaan atau pemilik usaha.

 

Kalkulasi biaya produksi, harga pokok Penjualan, dan harga jual versi sederhana.

1.      Biaya Produksi merupakan gabungan dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

Contoh :

Biaya pembuatan satu unit fas bunga berbahan tanah liat :

a.       Harga tanah liat : Rp. 5.000,- (untuk 1 unit fas bunga)

b.      Upah tenaga kerja untuk 1 unit fas bunga Rp. 10.000,-

c.       Maka biaya produksi dari 1 unit fas bunga (5.000 + 10.000 = 15.000)

2.      Harga Pokok penjualan merupakan gabungan dari biaya produksi ditambah dengan biaya variable dan biaya tetap, dimana biaya variable dan biaya tetap terkadang ditentukan sebesar 10% sampai dengan 25% dari biaya produksi, maka jika biaya produksi 1 unit fas bunga Rp. 15.000,;, maka biaya variable dan biaya tetapnya jika ditentukan 25 % sebesar Rp. 3.750,;

Maka Harga pokok penjualan atau BEP = (15.000 + 3.750 = 18.750)

3.      Harga Penjualan.

Harga penjualan merupakan gabungan dari HPP dengan margin keuntungan, dimana margin keuntungan biasanya ditentukan sebesar 10 – 25 % dari HPP.

Jika HPP pembuatan 1 unit fas bunga Rp. 18.750,-, jika margin keuntungan yang dikehendaki sebesar 20%, maka Harga jualnya  : Rp. 18.750 + (Rp. 18.750 x 20%)

=Rp. 18. 750 + Rp. 3. 750

= Rp. 22.500,-

 

 


MATERI UAS_12. SOSIAL &HUMANIORA_SENI BUDAYA_GJL.25-26

  UNDUH MATERI